Jakarta - Ketua PWNU DKI Jakarta Djan Faridz menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya KH Zainuddin MZ. Hal itu disampaikan Djan Farid langsung melalui hubungan telepon internasional dari Jerman kepada keluarga almarhum di Jakarta, Selasa (5/7).
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta tak bisa datang melayat jenazah yang disemayamkan di Masjid Fajrul Islamy, dekat kediaman keluarga almarhum di Jalan H Aom Nomor 101, Gandaria, Jakarta Selatan.
“Saya sangat menyesal tak bisa hadir melayat, karena masih berada di luar negeri. Tapi saya tetap mendoakan almarhum semoga diterima di sisi-Nya,” kata Djan Faridz, Rabu (6/7)
Menurutnya, Zainuddin dikenal sebagai sosok yang sederhana dan penuh dedikasi untuk kebaikan umat. Cara serta gaya almarhum melakukan syiar perlu dicontoh pada dai.
“Beliau juga selalu mengajarkan kepada umat bahwa Islamy itu indah dan damai. Islamy itu menghormati dan menghargai perbedaan,” tutur Djan Faridz.
Seperti diketahui, dai kondang Zainuddin MZ telah meninggal dunia pada Selasa, 5 Juli 2011, pukul 10.15 WIB di RS Pusat Pertamina akibat serangan jantung.
Sebelum meninggal, Zainuddin sempat pingsan usai menyantap sarapan di rumahnya. Zainuddin memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol.
Kiai dengan nama lengkap Zainuddin Muhammad Zein tersebut meninggal di usianya yang ke-60. Zainuddin merupakan putra Betawi asli yang lahir di Jakarta, 2 Maret 1951.
Dia menyelesaikan semua sekolahnya di Jakarta dan menyelesaikan strata satu di Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dia mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia.
Ceramah agamanya diminati banyak orang, baik yang mendengar langsung pada setiap acara ceramah, maupun lewat radio dan televisi. Sukses dengan ceramah agama itu, Zainuddin dijuluki dai sejuta umat. Sempat aktif di politik, kemudian kembali menggeluti dunia agama hingga akhir hayatnya
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta tak bisa datang melayat jenazah yang disemayamkan di Masjid Fajrul Islamy, dekat kediaman keluarga almarhum di Jalan H Aom Nomor 101, Gandaria, Jakarta Selatan.
“Saya sangat menyesal tak bisa hadir melayat, karena masih berada di luar negeri. Tapi saya tetap mendoakan almarhum semoga diterima di sisi-Nya,” kata Djan Faridz, Rabu (6/7)
Menurutnya, Zainuddin dikenal sebagai sosok yang sederhana dan penuh dedikasi untuk kebaikan umat. Cara serta gaya almarhum melakukan syiar perlu dicontoh pada dai.
“Beliau juga selalu mengajarkan kepada umat bahwa Islamy itu indah dan damai. Islamy itu menghormati dan menghargai perbedaan,” tutur Djan Faridz.
Seperti diketahui, dai kondang Zainuddin MZ telah meninggal dunia pada Selasa, 5 Juli 2011, pukul 10.15 WIB di RS Pusat Pertamina akibat serangan jantung.
Sebelum meninggal, Zainuddin sempat pingsan usai menyantap sarapan di rumahnya. Zainuddin memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol.
Kiai dengan nama lengkap Zainuddin Muhammad Zein tersebut meninggal di usianya yang ke-60. Zainuddin merupakan putra Betawi asli yang lahir di Jakarta, 2 Maret 1951.
Dia menyelesaikan semua sekolahnya di Jakarta dan menyelesaikan strata satu di Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dia mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia.
Ceramah agamanya diminati banyak orang, baik yang mendengar langsung pada setiap acara ceramah, maupun lewat radio dan televisi. Sukses dengan ceramah agama itu, Zainuddin dijuluki dai sejuta umat. Sempat aktif di politik, kemudian kembali menggeluti dunia agama hingga akhir hayatnya
Kami Seluruh Staff Forum Otoy, Mengucapkan Turut berduka cita atas kepergian Beliau, Semoga amal ibadah nya di terima di sisi Tuhan yang maha Esa
amin. SELAMAT JALAN MABRO !